Bagi kebanyakan orang dewasa, keluhan menceret dapat ditangani dengan obat diare yang dibeli di apotek.
Adapun Diare sendiri adalah gangguan pencernaan yang menyebabkan seseorang lebih sering buang air besar dengan feses yang cair atau lembek.
diare bisa sembuh sendiri dengan perawatan rumahan, seperti minum air putih yang banyak atau minum cairan elektrolit untuk mengganti cairan yang hilang.
Simak minum obat-obatan yang berfungsi untuk mengurangi frekuensi buang air besar cek selengkapnya :
1. Bismuth subsalicylate
Selain sering digunakan untuk mengatasi nyeri perut dan gejala maag, obat ini juga memiliki sifat antidiare dan antiradang.
Obat ini bekerja memperkuat dinding lambung dan usus kecil untuk melindungi organ pencernaan Anda dari infeksi bakteri.
Dosis obat untuk dewasa yang mengalami diare adalah 524 mg tiap 30 – 60 menit.
Jangan lebih dari 8 kali minum dalam 24 jam.
2. Suplemen probiotik
Suplemen probiotik sering digunakan sebagai obat untuk mengatasi menceret pada orang dewasa yang disebabkan bakteri penyebab diare E. coli dan Salmonella.
Selama diare, probiotik Lactobacillus dianjurkan dikonsumsi dalam dosis 1 – 10 miliar colony forming units (CFU) per hari.
Untuk probiotik Saccharomyces boulardii, dosis untuk orang dewasa adalah 250 – 500 mg per hari.
3. Konsumsi Oralit
Oralit adalah obat yang mengandung senyawa elektrolit dan mineral seperti natrium klorida, kalium klorida, glukosa anhidrat, natrium bikarbonat, dan trisodium citrate dihydrate.
Senyawa-senyawa tersebut berfungsi untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang akibat diare.
Orang dewasa bisa minum oralit 12 gelas pada 3 jam pertama buang air besar (BAB) terus-menerus, kemudian 2 gelas tiap kali menceret atau BAB lagi.
4. Loperamide
Loperamide adalah obat yang bekerja untuk memperlambat gerak usus agar menghasilkan feses dalam bentuk lebih padat.
Anda bisa memperoleh obat ini dengan resep dokter atau membelinya langsung di apotek.
Dosis loperamid untuk orang dewasa adalah 4 mg setelah buang air besar (BAB),Obat diare ini maksimal dikonsumsi 8 mg per hari.