Untuk kalian yang suka mengkonsumsi Minuman bersoda wajib membaca ulasan berikut ini.
Minuman bersoda atau yang dikenal juga sebagai minuman berkarbonasi, merupakan minuman dengan penampilan berbuih-buih yang seringkali memiliki kandungan gula yang tinggi.
Menurut catatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dalam 1 kaleng minuman bersoda terdapat sedikitnya 33 gram gula1.
Jumlah ini nyaris mendekati batas konsumsi gula harian versi World Health Organization (WHO), yakni 50 gram gula per hari atau 4 sendok makan.
Jika kalian terlalu sering minum minuman bersoda, risiko Anda mengalami kegemukan hingga obesitas juga bertambah.
Penting menjadi perhatian jika soda termasuk minuman yang merusak gigi,bila sering dikonsumsi,berikut beberapa bahaya minum soda bagi kesehatan gigi yang bisa mengintai:
1. Erosi Gigi
Erosi gigi dapat terjadi ketika asam dan gula di dalam minuman soda berkontak langsung dengan enamel gigi.
Enamel adalah lapisan luar untuk melindungi gigi.
Suasana asam di dalam mulut akibat minuman soda dalam jangka waktu lama akan menyebabkan terkikisnya lapisan enamel,Gigi akan terasa sensitif atau lebih ngilu dari biasanya.
2. Gigi Berlubang
Lapisan enamel yang terkikis lama-kelamaan akan menyebabkan karies gigi, kemudian membuat gigi berlubang.
Bahaya minum soda untuk kesehatan gigi ini dapat berkembang seiring berjalannya waktu kamu bila rutin minum soda.
Kondisi gigi berlubang bahkan dapat diperparah oleh kesehatan mulut yang buruk.
3. Noda Gigi
Efek buruk soda untuk gigi berikutnya adalah noda di gigi.
Gula yang menempel pada gigi dapat mengakibatkan plak. Bila dibiarkan,lama-lama gigi akan berwarna kuning ataupun cokelat kehitaman.
Hal ini tentu dapat mengurangi rasa percaya diri saat mengobrol atau tertawa.
4.Gigi Sensitif
Gigi sensitif juga menjadi bahaya minum soda bagi kesehatan gigi.
Jika permukaan enamel gigi terpapar minuman soda terus-menerus, maka mineralnya akan larut.
Apalagi jika kamu memiliki kebiasaan buruk seperti sikat gigi terlalu kencang atau tekniknya salah, mineral gigi bisa semakin terkikis.
Hal ini biasanya akan menimbulkan penurunan gusi dan hipersensitivitas dentin atau gigi sensitif.