Sebentar Lagi Puasa Ramadahan 1444 H/2023 : Simak Tradisi Menyambut Bulan Ramadhan di Indonesia

Tahukah kalian jika Negara Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim memiliki berbagai tradisi jelang Ramadhan.

Tradisi-tradisi ini bisa ditemui hampir disemua penjuru tanah air.

Tradisi yang sudah ada sejak ratusan tahun ini masih terpelihara sampai sekarang.

Berikut kami sajikan beberapa tradisi menyambut bulan Suci Ramadhan 1444H/2023 :

1. Tradisi Megibung

Walaupun mayoritas masyarakat Bali beragama Hindu, tradisi menjelang puasa yang dilakukan oleh muslim Bali juga enggak kalah dengan upacara keagamaan Hindu.

Tradisi Megibung biasanya dilakukan muslim Bali menjelang bulan puasa.

Acara makan yang diselingin dengan obrolan ringan ini telah menjadi sebuah budaya yang berasal dari Karangasem, Bali.

Megibung ini juga bisa diartikan sebagai makan bersama jadi dalam satu jamuan makan satu porsi nasi dan lauk pauk akan dimakan oleh sekitar 4-7 orang.

2.Tradisi Padusan

Salah satu cara yang dipercaya untuk bisa menyucikan diri adalah dengan cara mandi atau berendam di laut atau sumber-sumber air yang dianggap kramat.

Masyarakat Boyolali juga masih mempercayai tradisi seperti ini.

Setiap menjelang bulan Ramadan masyarakat Boyolali akan beramai-ramai mendatangi air terjun atau sumber air lainnya yang dianggap kramat.

Mereka akan beramai-ramai mandi dan berendam di sumber air ini karena kepercayaan mereka air bisa menyucikan diri sebelum masuk ke bulan puasa.

3. Tradisi Perlon Unggahan

Seperti kebanyakan muslim di Indonesia tradisi ziarah kubur pasti mewarnai perayaan jelang bulan suci Ramadan.

Pelon Unggahan atau ziarah kubur yang dilakukan di Desa Pekuncen, Banyumas yang ada di Jawa Tengah ini dilakukan seminggu sebelum memasuki bulan Ramadan.

Bedanya dengan ziarah umum pada umumnya adalah Pelon Unggahan diawali dengan ziarah kubur ke makam Bonokeling.

Baca juga  Inilah Manfaat Tadarus Alquran di Bulan Suci Ramadhan Salah Satunya Menjalin Silaturahmi

Orang yang berziarah ke makam Bonokeling diharuskan melepas alas kaki sambil menjinjing nasi ambeng makanan khas Banyumas.

Setelah melakukan ziarah warga Banyumas akan melakukan acara makan bersama-sama untuk menjaga tali silaturahmi.

4.Tradisi Ziarah Kubro

Masyarakat Palembang biasanya melakukan ziarah ke makam-makan para leluhur dan juga ulama.

Ziarah ke makam-makam para ulama ini disebut dengan Ziarah Kubro.

Biasanya tradisi ini dilakukan di pemakaman Kawah Tengkurep 3 Illir, di sini para ulama-ulama Palembang dimakamkan.

5. Tradisi Suro’baca

Suro’baca tradisi jelang Ramadhan yang masih terpelihara di Makassar ini selalu dilakukan turun temurun di kalangan suku Bugis.

Acara ini biasanya dilakukan pada akhir bulan Sya’ban atau H-7 sampai dengan satu hari menjelang bulan Ramadhan.

Acara makan bersama sekaligus silahturahmi ini juga biasanya diisi dengan berdoa bersama dan diakhiri dengan ziarah ke makam para leluhur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *